Organisasi daerah yang biasa disingkat ORGANDA adalah organisasi yang beranggotakan sekumpulan mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama yang melanjutkan studi pendidikannya di suatu wilayah perantauan. Organisasi daerah kerap dibahasakan sebagai sebagai wadah silaturahmi antar pelajar maupun mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama dalam menjaga nilai niai budaya daerah agar tidak luntur ditengah arus moderenisasi dan heteroginitas budaya yang ada dikampus.
Dengan adanya silaturahmi mahasiswa ini adalah tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai ajang pengenalan dari Nama dan tempat tinggal dimakassar serta tempat tingal di daerah dan tidak lepas juga pengenalan sekilas tentang KPM-PM kepada mahasiswa baru, pengenalan beberapa asrama yang tersebar di kota makassar yaitu ada lima asrama tiga diantaranya bermitra kabupaten dua diantaranya asrama putra, dan satunya lagi asrama putri dan duanya lagi berskala Kecamatan yaitu asrama wonomulyo dan asrama campalagian. dan dilakukan sesi tanya jawab.
Organisasi daerah bukan hanya sebagai tempat silaturahmi, mencari tempat hiburan tetapi juga memberi manfaat bagi daerah yang mereka tempati dan juga daerah dimana mereka berasal yang nantinya setelah mereka kembali ke daerahnya masing-masing diharapkan lebih giat dalam mengembang ilmu pengetahuan. Perannya sebagai organisasi panguyuban yang dapat bergerak di segala aspek permasalahan baik dari politik, sosial ekonomi, maupun budaya yang dimana permasalahan-permasalahn ini kerap berhubungan dengan pemerintah daerah.
Probelmya saat ini organisasi daerah dikalangan mahasiswa cenderung kurang diminati karena dianggap kurang menunjang masa depan dibandingkan dengan organisasi intra maupun extra kampus lainnya, banyak mahasiswa saat ini yang bersikap pesimis terhada Organda dianggap tidak penting, kurang menunjang keilmuan akademik, mengganggu aktivitas belajar.
Rahman Amar Selaku ketua Cabang Kesatuan Pelajar Mahasiswa Polewali Mandar Cabang Wonomulyo (KPM-PM) menegaskan mahasiswa itu kadang terjebak, bingung apakah harus berorganisasi atau tidak, dalam sebuah forum saya pernah mendengar seorang akademisi mengatakan bahwa 70% ilmu didapatkan dari organisasi dan 30% dari perkuliahan, itu berarti organisasi memliki peranan penting dalam memajukan kemampuan seseorang dan dilain sisi menjadi wadah mengembangkan potensi pribadi agar siap membaur dengan masyarakat luas.
Sayangnya di bebrapa kasus tidak mahasiswa yang cenderung apatis dan enggan berorganisasi biasanya terasingkan dan terisolasi, hidupnya dipenuhi dengan hal yang cenderung tanpa tantangan minim pengalaman dan temanya itu-itu saja mereka biasa dijuluki sebagai mahasiswa kupu-kupu, habis kuliah balik lagi kekostnya besok begitu lagi, bayangkan betapa membosangkan dan tidak berwarnanya. Tapi coba bandingkan dengan mahasiswa yang ikut dalam berorganisasi, memiliki teman baru sudah pasti, pengalaman apalagi bahkan sampai berani tampil didepan banyak orang, bukanka itu luar biasa? Malulah ketika pulang kampung dan pas dalam suatu kegiatan desa kita ditunjuk mengisi acara lalu malu, hah katanya mahasiswa tapi malu tampil didepan banyak orang.
Itu contoh yang paling sering terjadi, jadi organisasi tidak hanya menjadi pengembangan diri tapi juga jadi tempat menambah ilmu pengetahuan dan pengalama plus teman baru. Tinggal teman-teman pilih. Mau jadi mahasiswa aktif dengan segudang pengetahuan atau jadi mahasiswa apatis yang sering malu-maluin etttssss
Jangan jadikan organisasi penghalang akademik, justru dengan berorganisasi, kalian dilatih untuk disiplin dengan tugas yang ada, Organisasi tidak pernah menghambat kelulusan, kelulusan itu tergantung pribadi masing-masing orang mau lulus cepat atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar